Senin, 28 Februari 2022

Peringatan Isro' Mi'roj

 


Dalam menunjukkan kecintaan pada Rosulullah sebagai panutan umat islam sedunia, di SMPN 1 Beji memperingatinya dengan tema Bulan Rajab & Peristiwa Turunnya Perintah Sholat. 

Seluruh siswa yang masuk di hari Selasa, 1 Maret 2022, 50% dari  jumlah siswa di SMPN 1 Beji berkumpul di masjid LaTanza. Dengan tujuan untuk mencari safaat dengan pembacaan sholawat nabi dan mendengarkan  ceramah dari dua penceramah.  Beliau adalah Ustadzah H. Nur Wahyuni dan Ustadz Fauzi, S. Pd. Beliau berdua merupakan pengajar di SMPN 1 Beji. 

Kegiatan ini bertujuan selain menunjukkan kecintaan pada Rasulullah juga menambah tingkat keimanan siswa dan seluruh warga SMPN 1 Beji. 

Diawali dengan pembacaan Diba' oleh siswa yang tergabung dalam ekstra al-Banjari dan diikuti oleh seluruh siswa. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Ustadzah Hj. Yuni.

 Materi ceramah dari ustadzah Hj. Yuni tentang mahabbah pada Rasulullah. Pada intinya dengan mengetahui perjalanan Rasulullah dari Masjidil Harram ke  Masjidil Aqsa,  menuju Sidratul Muntaha maka tingkatkan kecintaan pada Rasulullah, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. 

Dilanjutkan penceramah kedua yaitu ustdaz Fauzi pengajar mata pelajaran PPKn di SMPN 1 Beji. Materi ceramah tentang Isro' Mi'roj. Penyebab terjadinya Isro' Mi'roj karena nabi mengalami kesedihan yang amat dalam, yaitu berpulangnya istri tercinta Siti Khadijah dan paman Beliau Abu Muntholib. Sehingga perlu pencucian hati Rasulullah. 



Jadi Allah benar-benar membersihkan hati Beliau sehingga suci kembali. Setelah itu diajak oleh malaikat Jibril untuk melihat kekuasaannya Allah. Melakukan perjalanan ke langit tujuh (Sidratul Muntaha) dari situlah berawal perintah Alloh untuk melakukan Shalat. 

Dengan mengetahui kebesaran Allah melalui Rasulullah maka diharapkan siswa-siswi dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah. Dengan melakukan shalat lima waktu secara tertib. 

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Fauzi. Semoga seluruh warga SMPN 1 Beji mendapatkan safaat dari Allah dengan memperingati Isro'& Mi'roj. Aamin ya robbal alamin. 🀲🀲🀲🀲




RESUM KE19

STRATEGI  PEMASARAN BUKU

Senin, 28 Februari 2022, pertemuan ke19.

Materi menulis buku solo hingga menerbitkan buku sudah kita lalui di pertemuan yang lalu. Ada banyak pilihan penerbit yang bisa dibuat sebagai referensi untuk menerbitkan buku. Harapannya setelah mengikuti pelatihan Belajar Menulis bersama PGRI ini adalah menerbitkan buku solo. Ini adalah sebuah mimpi yang harus bisa diwujudkan.  Lalu setelah nanti berhasil menerbitkan buku solo bagaimana cara menjualnya.

Untuk mengetahui teknik pemasaran buku coba simak kiat-kiat yang akan dipaparkan oleh Bapak Agus Subardana, S.E, M.M sebagai narasumber dari penerbit ANDI.  Ditemani oleh ibu Raliyanti sebagai moderator yang akan memandu acara pelatihan Belajar Menulis pada pertemuan yang ke19.

Narasumber sudah bekerja selama 17 tahun di Penerbit Andi. Sejak awal tahun 1999 sampai dengan  sekarang, beliau menggeluti Bidang Pemasaran karena background  S2 nya di Jurusan Manajemen Pemasaran. Beliau sering menjadi moderator berbagai event webinar.

Malam ini narasumber akan berbagi pengalaman mengenai Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi. Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global - Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup signifikan. 


Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Lalu bagaimana di Indonesia kondisi pemasaran buku, apakah juga mengalami kenaikan atau sebaliknya. Dari analisa pasar dan Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun. Jadi Industri buku di saat pandemi di indonesia mengalami penurunan yang dratis mencapai 50% hingga 80 %.

Namun kami Penerbit ANDI Offset Yogyakarta ..Alhamdulilah masih bisa bertahan dan bertumbuh. Menurut narasumber, penerbit ANDI Yogyakarta ada beberapa genre buku yang kontribusinya justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah , buku anak, masak, self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing & technology. Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling.

Fenomena lain yang perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku, narasumber  menegaskan, adalah perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. Konsumen remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan produk bukunya.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut penerbit akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.   Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.   Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini penerbit dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang dijalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website kami : www.andipublisher.com )

Strategi Pemasaran buku dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

A.      Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1.       Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain :

o            Biaya lebih relatif terjangkau atau murah

o            Daya Jangkauan sangat luas

o            Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori

o            Komunikasi dengan Konsumen Lebih Mudah

o            Lebih cepat popular

o            Sangat Membantu Meningkatkan Penjualan

o            Mudah di evaluasi dan di kembangkan

Lima strategi dalam pemasaran online, antara lain:

1.       melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.

2.       Penerbit ANDI  juga massif menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu. “Tak hanya itu, kami juga menjual merchandise, e-book, hingga buat content.

3.       Penerbit ANDI  juga melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".

4.       Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.

5.       Penerbit ANDI Offset juga mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara On Line.

2.       Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Kami Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live ..Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

B.        Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju , antara lain :

1.       Strategi Pemasaran di Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini dipetakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Toko buku tersebut masih bisa bertahan dalam penjualan maupun pembayaran, sehingga penerbit ANDI selalu mensuplai buku baru setiap bulannya rata-rata 60 judul buku baru.


Tugas marketing

a.       Merapikan display

Untuk menyukseskan penjualan di toko buku maka penerbit juga menempatkan marketing toko di seluruh Indonesia dan mereka fokus pada pendistribusian buku. Adapun tugas khusus dari marketing tersebut antara lain merapikan display. Ada 3 macam display; floor display, rak display, wall display. Selain itu masih ada display khusus untuk  buku best seller. Penempatan buku tergantug pada kategori masing-masing.

b.      Cek stok.

Tujuannya untuk menganalisa buku untuk menghindari kehabisan buku atau loss sales.


c.     Menjalin hubungan baik. 

a.       Selling Skills

Artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat diraih ke depannya; sukses dan tidaknya dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan dalam menjual produk yang mereka miliki.

b.      Menganalisa Toko

Menganalisa buku yang best seller, menganalisa potensi pembeli di toko. Jenis-jenis usia pengunjung juga mendapat perhatian dari marketing untk meletakkan display ditoko tersebut. Atau juga bila dekat dengan perguruan tinggi, atau sekolah maka display buku juga disesuiakan.

c.       Melakukan RO(Repeat Order)

Bila buku sudah menipis maka segera melakukan RO agar produk buku tersebut tetap berjalan di toko.

2. Strategi Promosi diToko Buku Modren:

·         Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .

·          Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

·         Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau  periode   tertentu.

·         Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

·         Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

Penerbit juga mengadakan program dalam satu tahunnya, terutama di tauhun-tahun ajaran baru bagi siswa dan mahasiswa.


 Di atas adalah contoh program diskon.


 

Di atas adalah contoh buku best seler dari penerbit ANDI.

1.       Strategi pemasaran buku Directselling

Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan kita untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang. Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling .

Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen. Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

ΓΌ  Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

ΓΌ  Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

ΓΌ  Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .

Tugas Tenaga Penjual / sales DIRECT SELLING tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

ΓΌ  Kunjungan langsung ke tiap sekolah PAUD-TK, SD,SMP,SMA,SMK

ΓΌ  Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .

ΓΌ  Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

 Dengan demikian apabila buku kita suah diterima pihak penerbit ANDI maka akan dibantu dalam hal promosi buku.  Jadi saling mendukung atau bekerja sama dalam promosi penjualan. Apakah sudah dipersiapakan buku solonya. Kita serahkan keputusan pada penerbit ANDI, apapun yang terjadi jangan bersedih bila belum diterima, 😒😒😒😒


 




Jumat, 25 Februari 2022

RESUM KE18

Jumat, 25 Februari 2022

Hujan di luar menambah suasana semakin sunyi. Jalanan yang biasanya ramai dengan suara lalu lalang kendaraan kini nampak semakin sepi. Mungkin orang agak malas untuk keluar di saat hujan.  Setelah menyiapkan makan malam dan obat untuk anak bergegas saya buka laptop dan HP untuk menyimak grup kelas Belajar Menulis bersama PGRI. Hari ini menginjak pertemuan yang ke18, semakin ke sini semakin seru materi untuk menerbitkan buku.

Bu Rosminiyati ternyata sudah membuka acara, saya sedikit terlambat karena sibuk meniapkan makan malam dan obat untuk anak yang sedang mengikuti hari Greges Nasional(hehehe...).  Narasumber pada pertemuan yang ke 18 ini adalah Pak Brian yang mempunyai nama lengkap Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Beliau alumnus Kelas Belajar Menulis gelombang 4 pada bulan Mater tahun 2020. Untuk lebih mengenal narasumber dapat dilihat pada link berikut Profil Raimundus Brian P

Narasumber akan sharing tentang menerbitkan buku dipenerbit Indie. Kurang dua pertemuan lagi sebagai syarat untuk menulis buku solo. Pertemuan lalu Cak Inin sudah memperkenalkan dengan Penerbit Kamila Press. Berikut ini Pak Brian juga akan memperkenalkan dua rekanan penerbit Indie. Penerbitan buku akhir-akhir ini semakin mudah. Beberapa tahun yang lalu hanya ada penerbit mayor, penerbit indie tak seramai sekarang. Penerbit Indie ini memudahkan bagi para penulis untuk menerbitkan karyanya tanpa harus menunggu seleksi. Berbeda dengan penerbit mayor yang harus melalui perjuangan yang gigih untuk bisa lolos. Akan tetapi bila lolos pun proses penerbitannya memakan waktu yang cukup lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, naskah pasti diterbitkan  dan proses penerbitan mudah dan cepat.  Berikut ciri-ciri dari penerbit Indie:


Ini merupakan solusi bagii penulis pemula  untuk menerbitkan buku solo di penerbit indie untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Pada  penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Akan tetapi itu merupakan  konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Narasumber sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo, semuanya di penerbit Indie. Untuk melihat buku solo  narasumber dapat membuka link berikut:  Buku solo 1Buku solo ke2Buku solo ke3

Karena banyaknya penerbit indie maka perlu dipertimbangan dalam memilih penerbit. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.

             Biaya penerbitan

             fasilitas penerbitan

             Batas maksimal jumlah halaman

             Ketentuan dan Biaya cetak ulang

             Apakah dapat Master PDF

             Lama penerbitan

             Jumlah buku yang didapat penulis

Kadang ada penerbit yang mempromosikan gratis. Akan tetapi  kita belum mengetahui ketentuan yang yang ada di belakang. Misalnya ternyata kita tidak dapat cetakkan bukunya,namun dapat master PDF saja dan mesti cari percetakkan sendiri. Atau umpamanya gratis tapi harus mencetak minimal 20 eksemplar. Nah, itu sama saja lho.

Informasi dari narasumber ada dua penerbit yang bisa digunakan sebagai referensi bagi penulis pemula.

1. Penerbit Depok

2. Penerbit Malang

Ketentuan dapat dilihat pada link di atas. 

Perbedaan antara dua penerbit di atas sebagai berikut:


Perbedaan terletak pada huruf yang dicetak tebal. Penerbit Depok juga ada paket gratis seperti ini. Akan tetapi ada minimal cetak yaitu 40 eksemplar. Paket ini biasanya dipakai untuk sekolah yang memang cetak banyak, sehingga tidak perlu memikirkan biaya penerbitan lagi. Penerbit Depok cocok untuk kita yang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang.

Penerbit Malang cocok untuk  yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok. Jadi tergantung kebutuhan mana dari kedua penerbit yang dianggap cocok.

Closing Statmen: Tulisan yang kita anggap biasa bisa jadi luar biasa bagi orang lain.


Dengan demikian segerakan buku solo anda, tapi punya saya sendiri  belum selesai juga😒😒😒


Rabu, 23 Februari 2022

RESUM KE17

 

Kembali malam ini bersama bu Helwiyah yang akan memandu pelatihan Belajar Menulis pada pertemuan yang ke17 dengan narasumber Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. Beliau terkenal dengan sebutan Cak Inin akan memberikan materi Mengenal Penerbit Indie.

Untuk dapat mengenal narasumber lebih jauh dapat diintip dari curiculum vitae pada link berikut https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html.

 Mukminin yg terkenal dg nama panggilan dan nama pena Cak Inin adalah alumnus Belajar Menulis bersama PGRI asuhan Om Jay gelombang 8. Satu angkatan dengan  Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan masih banyak yang lain. Mereka adalah para narasumber hebat di kelas Belajara Menulis bersama PGRI.

Belajar menulis nari nol pada usia 55 tahun ujar beliau, akan tetapi saya tidak yakin karena seorang pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia tentunya sudah mempunyai bekal kepenulisan. Dari hasil mengikuti pelatihan di kelas Belajar Menulis bersama PGRI asuhan Om Jay narasumber menghasilkan buku resum  berjudul “Jurus Jitu Menjadi Penulis  Handal Bersama Pakar”.  Untuk melihat karya yang lain dari tulisan Cak Inin bisa dilihat pada blog beliau, https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html.

Pada zaman melinial ini semua org bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak  kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Untuk bisa terlatih menulis dan menjadi pemulis diperlukan ketekunan dan perjuangan. Selain itu, dibutuhkan  juga tekad dan motivasi yang kuat agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Berbicara tentang motivasi, narasumber memberikan tips  agar kita terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya. Kata-kata Mutiara smg motivasi diri:

1.       "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2.       "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali.

Setidaknya kata-kata mutiara diatas memacu semangat untuk menulis hingga menerbitkan buku. Menurut narasumber ada tahapan dan cara dalam menerbitkan buku.

Tahapan Dan Cara Menerbitkan Buku yang Tepat

1.       Prawriting

·         Tahap awal penulis mencari ide dengan peka terhadap sekitar (Pay attention)

·         Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

·         Penulis banyak membaca buku

2.       Drafting

·         Penulis mulai membuat Draf outline buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang disukai (pasion): artikel, cerpen, puisi, novel dll.

3.       Revisi

·         Setelah naskah kita lakukan revisi naskah (tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan)

4.       Editing/swasunting

·         Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit (PUEBBI).

5.       Publikasi

·         Jika tulisan yang berupa naskah buku sudah selesai maka memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Penerbit buku ada macam, pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  :

1.  Jumlah Cetakan

# Penerbit mayor: mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie :

 Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor :

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Salah satu contoh penerbit Indie adalah Kamila Press milik narasumber.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau.

# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1.       Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis

2.       Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke nomor WA Cak Inin atau email gusmukminin@gmail.com.


 Nah, gambaran diatas bisa ditekankan lagi bahwa hiduplah dengan menulis, dengan menulis kita dapat dikenang minimal anak cucu. Untuk itu menulis hrus diwujudkan dalam bentuk buku, banyak penerbit di luaran terutama penerbit indie yang akan membantu menerbitkan buku kita.

Jangan lupa selain perbanyak ide untuk bahan tulisan perbanyak uang untuk mencetak buku. Catat! Itu penting ya....πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„


Selasa, 22 Februari 2022

Gincu dan Bedak Siswa

 Setiap hari Jumat jam pertama di sekolah selalu mengadakan kegiatan istighosah yang diikuti oleh siswa dan guru. Pagi itu Waka  kesiswaan dan pembina OSIS melaksanakan razia untuk melihat isi dalam tas siswa. Kegiatan ini rutin meski tidak terjadwal agar tidak diketahui oleh siswa. Disaat semua siswa berada di masjid untuk melaksanakan istighosah razia pun dilakukan.

Saya langsung menuju salah satu ruang kelas 9 yang tak jauh dari ruang guru. Meja dekat pintu masuk terdapat tas berwarna pink bermotif lope-lope. Reslleting kantong bagian depan tas saya buka dan mengeluarkan benda yang ada dialam satu persatu. Seperangkat alat kecantikan lengkap kedapatan dalam tas tersebut. 

Jelas ini tas siswa perempuan, padahal di sekolah sudah ada aturan untuk tidak berdandan yang berlebihan. Jam sekolah juga tidak lama, mereka tiga setengah jam di sekolah. Lalu mau kemana siswa ini kok membawa alat kecantikan lengkap begitu. Ada bedak, lipstik, mascara, dan  jepit bulu mata. Ah, anak ini sedang pada masa pubertas.

Remaja pada usia 10-17 tahun  akan mengalami masa pubertas, yaitu masa prubahan/transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada anak perempuan mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain; badan bertambah tinggi dan besar, pinggang melebar,mulai berjerawat, di ketiak dan sekitar kelamin tumbuh rambut, dan mulai menstruasi. Sedangkan ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki antara lain; badan bertambah tinggi dan besar, di ketiak dan sekitar kelamin tumbuh rambut, tumbuh jakun dan suara membesar, otot dada dan bahu melebar, dan mengalami mimpi basah. Selain  perubahan fisik masa pubertas juga pengaruhnya  pada psikisnya. Mereka cenderung senang berkumpul dengan teman dari pada dengan keluarga. Mencoba berpetualang, bersemangat dan lebih kreatif. Ada rasa ingin diakui dengan mencari jati diri.

Nah, kasus siswa perempuan yang membawa alat-alat kecantikan ini berkaitan dengan proses ingin diakui sebagai perempuan yang cantik dan menarik. Mencari perhatian dari lawan jenisnya untuk memikat hati. Sebenarnya wajar saja mereka berdandan tetapi kali ini tidak pada tempatnya. Tidak hari itu saja mereka nampak berdandan berlebihan, seolah wanita dewasa.  Di hari lain pernah saya menegur seorang siswa perempuan yang memakai  blush on dan bulu mata bermascara, serta bibir yang bergincu. Dalam hati berkata, ini anak mau sekolah apa berangkat PKK.

Oleh karena itu kita sebagai  guru patutlah selalu mengingatkan tentang peraturan sekolah dan orang tua juga harus selalu memperhatikan tingkah lalu anak-anaknya. Sering mengontrol tas mereka dan jangan lupa mengajak ngobrol mereka ya bapak ibu wali murid, agar tidak salah dandan ini ke sekolah bukan PKK.

Ah, jadi ingat saya sudah bayar arisan PKK apa belum ya bulan ini😘


#Happy Writing
#70 tulisan(4) 


Senin, 21 Februari 2022

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

 

RESUM KE16

Pelatihan Belajar Menulis menginjak pertemuan ke16, saya mencoba untuk tetap menyimak grup WhatsApp sebagai media penyampaian materi. Meskipun kepala sedikit pening bersamaan dengan perut mulas, mungkin sedikit masuk angin. Malam ini moderator pak Muliadi akan mendampingi narasumber untuk memberikan materi tentang menyusun buku secara sistematis.

Narasumber beradal dari Tanah Toraja, beeliau bernama Yulius Roma Patandean, S.Pd. Seorang pengajar SMAN 5 Tator dan juga penulis yang cukup produktif. Narasumber adalah lulusan dari kelas Belajar Menulis gelombang 9 pada tahun 2020 yaitu awal pandemi Covid-19. Untuk lebih mengetahui siapa beliau bisa melihat pada link berikut https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Malam ini narasumber akan membagikan pengalaman di dalam menulis, ada beberapa langkah yang dipegangnya, yaitu CLBK, apa itu CLBK? Mari simak penjelasan berikut ini;

1.  COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. Namanya mencoba tidak harus mengasilkan tulisan yang banyak, perlahan dalam mencoba sekali, duakali hingga brkali-kali.

2.  LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan ide itu mengalir dan menari bersama jemari mungil kita di atas keyboard. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan motivasi yang lebih pula. Tidak hanya motivasi untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat dan kemauan menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

3. BUDAYAKAN! Menurut narasumber, bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup kita.  Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya hasil dari motivasi diri yang kuat tanpa paksaan. Untuk menghasilkan sebuah buku yang terbit dari penerbit.

4. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten atau ajeg dalam prakteknya. Budaya seperti yang kebanyakan orang pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya.

Mari kita Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten, inilah yang disebut narasumber  CLBK dalam menulis. Istilah ini bisa menjadi pemberi semangat dan pendorong untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan. Kita tuamgkan apa yang menjadi ide atau pemikiran dalam bentuk tulisan sehingga bisa menjadi sebuah buku.

Sistematika Penulisan Buku

Dalam menyelesaikan tulisan untuk menjadi sebuah buku narasumber menyajikan video yang bisa seperti di bawah ini:

 a.       Cara membuat daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pusaka otomatis bisa diloiat pada tanyangan video berikut :


b. cara membuat judul, BAB, dan sub judul buku secara otomatis bisa dilihat pada video berikut 


Menyelesaikan tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis. Sehingga terciptalah buku hasil dari pemikiran dan ide kreatif kita.






a. 

MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI

  Dok. Pribadi Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri,  tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk...