Selasa, 17 Oktober 2023

MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI

 

Dok. Pribadi

Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri,  tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk tetap berbenah dalam meningkatkan perilaku berbudaya lingkungan. Saat itu lolos pada tahap dokumen tetapi gagal dipenilaian. Hal itu merupakan cambuk bagi warga sekolah untuk mengevaluasi bahwa masih banyak yang harus dibenahi. Apabila gagal pada penilaian artinya upaya-upaya yang dilakukan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan masih kurang. 

Dalam kurun satu tahun beberapa upaya dan inovasi telah dilakukan. Bekerja sama antar warga sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan rindang. Mulai dari siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, kepala sekolah, komite, sampai warga sekitar lingkungan sekolah bahu membahu menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Mengingat letak sekolah yang berada di lingkungan industri dan tentunya penuh polusi. Enam aspek PRLH yaitu menjaga kebersihan sanitasi dan fungsi drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi. 

Dari keenam aspek PRLH tersebut beberapa upaya mulai dilakukan dari pemanfaatan botol dijadikan ecobrik, melakukan kegiatan bakti sosial bersih sampah di sungai sekitar lingkungan sekolah. Berkontribusi dalam pelestarian mangrove di Kalitara Bangil dengan bergerak bersama menanam bakau. Melakukan inovasi dalam penghematan dan pemanfaatan air. Serta memanfaatkan bahan-bahan sisa atau bekas untuk membuat briket yang dilakukan pada saat kegiatan ekstrakurikuler. Serta masih banyak kegiatan lainnya. 

Upaya sekolah dalam mewujudkan rencana gerakan peduli dan berbudaya lingkungan yang telah dilakukan oleh warga SMPN 1 Beji secara terus menerus ternyata membuahkan hasil. Pada akhirnya jerih payah untuk berlatih dan membiasakan diri berperilaku ramah lingkungan sekolah indah pada waktunya. Hari Selasa tanggal 17 Oktober 2023 SMPN 1 Beji menerima penghargaan sekolah adiwiyata mandiri. Penyerahan penghargaan dan SK sekolah adiwiyata mandiri diselenggarakan di gedung Manggala Wanabakti KLHK. Penghargaan diserahkan langsung oleh menteri KLHK Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M. Sc bersama Dr. Praptono M. Ed dari kemendikbudristek dan Drs. Ade Palguna Ruteka dari BP2SDM. 

 

Dok. Pribadi

Terima kasih untuk seluruh warga sekolah yang telah berpartisipasi aktif dalam mewujudkan  lingkungan sekolah yang ramah, bersih, sehat dan rindang. Semoga kita tetap selalu konsisten dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekolah dengan baik. Berperilaku dan berbudaya lingkungan secara terus menerus serta inovatif dalam pengembangan aspek PRLH. 


Sabtu, 20 Mei 2023

Konservasi Mangrove Kalitara




Mangrove merupakan salah satu pohon yang mempunyai banyak manfaat untuk lingkungan. Konservasi mangrove dapat dilakukan di setiap daerah.  Mangrove merupakan pohon yang tumbuh di daerah rawa atau pesisir pantai. Fungsi dari mangrove diantaranya dapat mencegah erosi dan merupakan habitat dari perikanan. Seperti udang, kepiting ataupun ikan dapat berkembang dengan baik di kawasan magrove. 

Kawasan mangrove di kabupaten Pasuruan terletak di kecamatan Bangil, Kraton, Rejoso, Lekok, dan Nguling. Dinas Kelautan dan Perikanan  melakukan konservasi magrove untuk mencegah erosi dan perbaikan ekosisitem laut melalui program reboisasi. Upaya tersebut terus menerus dilakukan dengan cara  bekerja sama  denga pihak lain atau swadaya masyarakat. 

Selaras dengan upaya pemerintah tersebut SMPN 1 Beji melakukan kegiatan konservasi magrove yang terletak di Kalianyar Bangil. Di awal bulan Maret 2023 telah dibuka tempat wisata mangrove yaitu Pintu Laut Mangrove Kalitara. Pemilihan tempat tersebut karena lokasi lebih dekat, selain itu magrove di Kalitara populasinya bisa tergolong berjumlah sedikit dibandingkan dengan lokasi magrove lainnya. 


Kegiatan konservasi yang dilakukan oleh peserta didik SMPN 1 Beji bertujuan selain ikut serta melestarikan magrove juga membelajarkan peserta didik untuk lebih peka dan sadar diri terhadap lingkungan sekitar. Apalagi wilayah sekolah berdekatan dengan kawasan industri, dengan tingkat pembuangan limbah yang tinggi ke sungai. Terlihat saat menyusuri sungai menuju lokasi tambak Pintu Laut Mangrove Kalitara bau air kotor sangat menyengat . 


peserta didik sedang menanam mangrove jenis Tinjang



Selain konservasi mangrove, disaat menyusuri sungai menuju lokasi tambak sekalian melakukan pengambilan sampah yang adadi permukaan sungai. Di sepanjang sungai dijumpai banyak sampah an organik. Selain kurang sedap dipandang mata, sampah tersebut pasti mempengaruhi ekosistem sungai. Melihat sampah yang banyak dijumpai dapat disimpulkan masih banyak masyarakat yang kurang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Membuang sampah ke sungai tanpamemikirkan dampak negatifnya. 

Setelah kegiatan konservasi mangrove selesai sambil menunggu makan siang, anak-anak bermain rakit yang terbuat dari pipa paralon. Mereka nampak gembira naik rakit pada sebuah tambak udang yang dikelola oleh Pokmaswas. Di tambak ini selain sebagai tempat konservasi juga menyediakan kuliner hasil tambak. Tersedia asem-asem udang dan bandeng, bandeng asap, masakan tersebut khas dari Bangil. Dilengkapi dengan sambal dan terong goreng. Rekomendasi bagi yang ingin kulineran sambil konservasi.

Semoga kegiatan hari ini bermanfaat bagi lingkungan dan merupakan pembelajaran bagi perserta didik SMPN 1 Beji. Mereka dapat memahami begitu pentingnya pelestarian lingkungan hidup. 









Sabtu, 17 Desember 2022

Laro Bocah


SMPN 1 Beji dalam melaksanakan pembelajaran  projek penguatan profil pelajar Pancasila, memilih tema kearifan lokal untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam melestarikan budaya lokal kabupaten Pasuruan. Berdasarkan identifikasi beberapa budaya daerah di kabupaten Pasuruan yang  di angkat sebagai topik yaitu Improvisasi Budaya Terbang Laro. Budaya tersebut  asli desa Cendono kecamatan Purwosari yang masih bertahan diantara budaya kesenian modern. Kesenian ini hanya dimainkan oleh penari dan pengrawit asal desa Cendono. Hal ini disebabkan kesenian terbang laro  kurang begitu dikenal oleh masyarakat Pasuruan. Mengenalkan dan melestarikan budaya lokal sudah menjadi tugas bagi generasi muda. Agar kesenian terbang laro dikenal secara luas maka diperlukan tampilan yang lebih menarik dengan melakukan improvisasi pada tarian maupun musik pengiringnya.

Sedikit mengenal asal istilah terbang laro, kata terbang  berasal dari alat musik terbangan yang digunakan untuk mengiringi tarian.Sedangkan laro berasal dari ular-ular kawruh, yang berarti menularkan pengetahuan kebudayaan yang dalam hal ini adalah budaya islam.  Dapat diartikan juga menularkan budaya islam untuk dijadikan teladan dalam kehidupan.  Terbang laro merupakan perpaduan antara seni gerak (tari) dan seni suara. Lantunan sholawat dan syair jawa yang bergantian menjadikan ciri khas pada kesenian ini. Dewasa ini alat musik terbang laro dikombinasikan dengan gamelan untuk memperkaya musikalisasi, sehingga lebih menarik. 

Siswa SMPN 1 beji dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) membutuhkan waktu 120 jam pelajaran. Bagi siswa yang suka menari maka akan mempelajari tariannya, sedangkan siswa yang suka dengan musik belajar gamelan dan mengunakan alat terbangan. Tentunya mereka dibimbing oleh fasilitator atau guru pendamping untuk melaksanakan kegiatannya. Elemen dari profil pelajar Pancasila ditekankan pada taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong, dan kreatif. Hasil dari improvisasi budaya terbang laro ditampilkan pada acara memperingati Maulid Nabi bulan Oktober yang lalu yang dihadiri oleh kepala dinas kabupaten Pasuruan, Bapak Hasbullah, S.Pd.

Suatu kepercayaan bagi SMPN 1 Beji, ternyata menjadi Duta Seni dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pasuruan untuk tampil di Anjungan Jawa Timur TMII. Dengan demikian siswa berlatih secara intensif untuk dapat menampilakn gelar seni secara maksimal. Rabu tanggal 14 Desember tim dinas pendidikan beserta siswa SMPN 1 Beji berangkat menuju TMII. Sebelum gelar seni di hari Jumat malam tanggal 16 , siswa harus mengikuti gladi bersih di hari Kamis malam. Tim duta seni mengikuti gladi bersih dari pukul 8 malam hingga pukul 11 malam. Beberapa revisi  harus dilakukan dan tim SMPN 1 Beji diberikan kesempatan berlatih Jumat pagi harinya. 

Akhirnya pada hari Jumat malam dihadiri oleh direktur KSPSTK GTK Kemendikbud Ristek RI, Bapak Dr. Praptono, M.Ed, Kepala Anjungan Jawa Timur, Bapak Sutrano, SH, Kepala dinas kabupaten Pasuruan dan ketua paguyuban masyarakat Pasuruan di Jakarta, siswa SMPN 1 Beji gelar pertunjukan cerita Laro Bocah. Selain tarian dan syair jawa serta sholawatan, terdapat pula lakoon atau ludrukan yang membawakan narasi dari Laro Bocah. Sambutan yang luar biasa dari para undangan, mereka sangat tertarik dengan kesenian terbang laro yang ditampilkan oleh anak-anak atau bocah, yang biasanya kesenian ini dilakukan oleh orang dewasa. Improvisasi tari kesenian terbang laro menjadi lebih menarik dari pada konvensional.

Nah, ini menjadi awal yang baik untuk mengembangkan kesenian terbang laro dari hasil improvisasi yang dilakukan oleh siswa SMPN 1 Beji dengan dibimbing oleh fasilitator. Harapannya kedepan kesenian terbang laro  akan lebih dikenal oleh  masyarakat luas.  Dengan demikian pelestarian budaya lokal menjadi lebih kuat. Marilah kita gali lagi budaya-budaya lokal daerah kita, kita angkat dengan mempelajari dan menyajikannya sehingga menambah kekayaan budaya lokal.


# Semangat keluarga besar SMPN 1 Beji 😄




MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI

  Dok. Pribadi Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri,  tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk...