STRATEGI PEMASARAN BUKU
Senin, 28 Februari
2022, pertemuan ke19.
Materi menulis buku solo hingga menerbitkan buku
sudah kita lalui di pertemuan yang lalu. Ada banyak pilihan penerbit yang bisa
dibuat sebagai referensi untuk menerbitkan buku. Harapannya setelah mengikuti
pelatihan Belajar Menulis bersama PGRI ini adalah menerbitkan buku solo. Ini
adalah sebuah mimpi yang harus bisa diwujudkan. Lalu setelah nanti berhasil menerbitkan buku
solo bagaimana cara menjualnya.
Untuk mengetahui teknik pemasaran
buku coba simak kiat-kiat yang akan dipaparkan oleh Bapak Agus Subardana, S.E,
M.M sebagai narasumber dari penerbit ANDI. Ditemani oleh ibu Raliyanti sebagai moderator
yang akan memandu acara pelatihan Belajar Menulis pada pertemuan yang ke19.
Narasumber sudah bekerja selama 17 tahun di Penerbit
Andi. Sejak awal tahun 1999 sampai dengan sekarang, beliau menggeluti Bidang Pemasaran
karena background S2 nya di Jurusan
Manajemen Pemasaran. Beliau sering menjadi moderator berbagai event webinar.
Malam ini narasumber akan berbagi
pengalaman mengenai Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi. Buku merupakan salah
satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta
sarana penyampaian informasi. Sejak usia
dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca
beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka mempersiapkan
generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak,
pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata
dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya
membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan
peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Di tengah melesunya bisnis di
berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala
Global - Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM,
penjualan buku di secara global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami
pertumbuhan cukup signifikan.
Masih merujuk data tersebut, genre
buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang
pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre
Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh
37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2
juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15%
(menjadi 1,5 juta Euro).
Lalu bagaimana di Indonesia
kondisi pemasaran buku, apakah juga mengalami kenaikan atau sebaliknya. Dari
analisa pasar dan Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi),
seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan
nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya
toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.
Berdasarkan hasil survei Ikapi,
sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%.
Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara
tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2%
penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga
bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun. Jadi
Industri buku di saat pandemi di indonesia mengalami penurunan yang dratis
mencapai 50% hingga 80 %.
Namun kami Penerbit ANDI Offset
Yogyakarta ..Alhamdulilah masih bisa bertahan dan bertumbuh. Menurut narasumber,
penerbit ANDI Yogyakarta ada beberapa genre buku yang kontribusinya justru
bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah , buku anak, masak,
self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing &
technology. Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi
adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling.
Fenomena lain yang perlu dicatat
oleh para pemasar di industri penerbitan buku, narasumber menegaskan, adalah perubahan pola perilaku
konsumen, khususnya segmen remaja. Konsumen remaja tidak lagi melihat harga,
tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan
produk bukunya.
Strategi pemasaran penjualan buku
sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat
dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di
terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh
Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32
katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku
Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis – jenis katagori buku
tersebut penerbit akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori
buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan
berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .
Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang
meliputi :
1. Faktor
Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor
Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan
sosial-budaya.
Saat ini penerbit dalam
menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang dijalankan masuk dalam faktor
keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset
sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun
dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di
kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website kami : www.andipublisher.com )
Strategi Pemasaran buku dipetakan
menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on
line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ), dengan
berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi
tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On
Line )
1. Pentingnya
Transformasi Digital
Dampak dari pandemi
COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai
dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch,
keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga
pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan.
Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja,
Cara belajar – mengajar , kehidupan
keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah
Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan
buku .
Adapun Manfaat Digital Marketing antara
lain :
o Biaya
lebih relatif terjangkau atau murah
o Daya
Jangkauan sangat luas
o Mudah
menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori
o Komunikasi
dengan Konsumen Lebih Mudah
o Lebih
cepat popular
o Sangat
Membantu Meningkatkan Penjualan
o Mudah
di evaluasi dan di kembangkan
Lima strategi dalam pemasaran online,
antara lain:
1.
melakukan pengelolaan secara intens terhadap
buku-buku best seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.
2.
Penerbit ANDI
juga massif menggelar program Pre Order melalui toko buku online,
e-Commerce, maupun reseller individu. “Tak hanya itu, kami juga menjual
merchandise, e-book, hingga buat content.
3.
Penerbit ANDI
juga melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi
promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk
dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".
4.
Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi stock
produk melalui program bundling dan online.
5.
Penerbit ANDI Offset juga mengelola Dead Stock,
yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan
melakukan books fair / pameran buku secara On Line.
2.
Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan
kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan
komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat
komunitas akan lebih efektive dan
efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita
tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan
komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
Kami Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan
lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link Zoom , Live ..Youtube TV. ANDI, dengan tema –
tema yang menarik.
B.
Strategi
pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah
nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan
wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat
baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh sampai dengan
Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan
berdasarkan target pasar yang dituju , antara lain :
1.
Strategi Pemasaran di Toko Buku
Penerbit
Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri ,
sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan
sebagai pemasok rutin di toko buku maka perlu
pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini dipetakan menjadi tiga jenis yaitu Toko
Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Toko
buku tersebut masih bisa bertahan dalam penjualan maupun pembayaran, sehingga
penerbit ANDI selalu mensuplai buku baru setiap bulannya rata-rata 60 judul
buku baru.
Tugas
marketing
a.
Merapikan display
Untuk menyukseskan penjualan di toko buku maka penerbit juga
menempatkan marketing toko di seluruh Indonesia dan mereka fokus pada
pendistribusian buku. Adapun tugas khusus dari marketing tersebut antara lain
merapikan display. Ada 3 macam display; floor display, rak display, wall
display. Selain itu masih ada display khusus untuk buku best seller. Penempatan buku tergantug
pada kategori masing-masing.
b.
Cek stok.
Tujuannya
untuk menganalisa buku untuk menghindari kehabisan buku atau loss sales.
c. Menjalin hubungan baik.
a.
Selling Skills
Artinya kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling
skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat diraih ke depannya; sukses dan
tidaknya dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana
kemampuan dalam menjual produk yang mereka miliki.
b.
Menganalisa Toko
Menganalisa buku yang best seller,
menganalisa potensi pembeli di toko. Jenis-jenis usia pengunjung juga mendapat
perhatian dari marketing untk meletakkan display ditoko tersebut. Atau juga
bila dekat dengan perguruan tinggi, atau sekolah maka display buku juga
disesuiakan.
c.
Melakukan RO(Repeat Order)
Bila buku sudah menipis maka segera
melakukan RO agar produk buku tersebut tetap berjalan di toko.
2. Strategi Promosi diToko Buku Modren:
·
Menguasai display buku , supaya tampilan buku
dapat terlihat dan menonjol .
·
Mengadakan
promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
·
Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan
Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
·
Mengadakan event tematik sesuai moment bulan
berjalan (program Ramadhan, Program TAB,
Program TAM , dll )
·
Dan masih banyak lagi program promosi di toko
buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan
pihak internal Toko Buku modern tersebut.
Penerbit juga mengadakan program dalam satu tahunnya, terutama di tauhun-tahun ajaran baru bagi siswa dan mahasiswa.
Di atas adalah contoh program diskon.
Di atas adalah contoh buku best seler dari penerbit
ANDI.
1.
Strategi pemasaran buku Directselling
Direct selling atau
penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang
fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan kita untuk mengurangi
biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang
tahan lama dan jangka panjang. Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut
dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang
dikenal juga sebagai Sales Direct selling .
Ini menghilangkan
perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat
distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke
perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke
konsumen. Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak
ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau
perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.
Pemasaran Buku melalui
Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan
. Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini dibagi menjadi beberapa
target pasar yaitu :
ü
Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan
buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
ü
Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata
kualiah
ü
Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP,
SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis
katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan
terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual /
sales DIRECT SELLING tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping
areanya masing – masing yang bertugas :
ü
Kunjungan langsung ke tiap sekolah PAUD-TK,
SD,SMP,SMA,SMK
ü
Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan
Tinggi untuk temui Dosen, tiap Kaprodi,
tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
ü
Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan
sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan
langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang
baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga
dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.
Siapkan strategi pemasaran yang mantap agar buku solonya laris manis terjual.
BalasHapusSemoga Bun
Hapusmantep
BalasHapusTerima kasih
HapusLanjut ke buku lagi buk
BalasHapusInsyaAllah
HapusSemangat terus menulis, siap terbit
BalasHapusSemoga bisa
Hapustetap optimis dalam berkarya...
BalasHapusSemangat menerbitkan buku ya....
BalasHapusOke lengkap ini. Otw jadi buku solo yesss
BalasHapusInsyaAllah
Hapusayoooo melaju....mantul
BalasHapusSiyap
HapusOptimalkan tuk menjadi buku solo tetap konsisten ..
BalasHapus