Sabtu, 20 Mei 2023

Konservasi Mangrove Kalitara




Mangrove merupakan salah satu pohon yang mempunyai banyak manfaat untuk lingkungan. Konservasi mangrove dapat dilakukan di setiap daerah.  Mangrove merupakan pohon yang tumbuh di daerah rawa atau pesisir pantai. Fungsi dari mangrove diantaranya dapat mencegah erosi dan merupakan habitat dari perikanan. Seperti udang, kepiting ataupun ikan dapat berkembang dengan baik di kawasan magrove. 

Kawasan mangrove di kabupaten Pasuruan terletak di kecamatan Bangil, Kraton, Rejoso, Lekok, dan Nguling. Dinas Kelautan dan Perikanan  melakukan konservasi magrove untuk mencegah erosi dan perbaikan ekosisitem laut melalui program reboisasi. Upaya tersebut terus menerus dilakukan dengan cara  bekerja sama  denga pihak lain atau swadaya masyarakat. 

Selaras dengan upaya pemerintah tersebut SMPN 1 Beji melakukan kegiatan konservasi magrove yang terletak di Kalianyar Bangil. Di awal bulan Maret 2023 telah dibuka tempat wisata mangrove yaitu Pintu Laut Mangrove Kalitara. Pemilihan tempat tersebut karena lokasi lebih dekat, selain itu magrove di Kalitara populasinya bisa tergolong berjumlah sedikit dibandingkan dengan lokasi magrove lainnya. 


Kegiatan konservasi yang dilakukan oleh peserta didik SMPN 1 Beji bertujuan selain ikut serta melestarikan magrove juga membelajarkan peserta didik untuk lebih peka dan sadar diri terhadap lingkungan sekitar. Apalagi wilayah sekolah berdekatan dengan kawasan industri, dengan tingkat pembuangan limbah yang tinggi ke sungai. Terlihat saat menyusuri sungai menuju lokasi tambak Pintu Laut Mangrove Kalitara bau air kotor sangat menyengat . 


peserta didik sedang menanam mangrove jenis Tinjang



Selain konservasi mangrove, disaat menyusuri sungai menuju lokasi tambak sekalian melakukan pengambilan sampah yang adadi permukaan sungai. Di sepanjang sungai dijumpai banyak sampah an organik. Selain kurang sedap dipandang mata, sampah tersebut pasti mempengaruhi ekosistem sungai. Melihat sampah yang banyak dijumpai dapat disimpulkan masih banyak masyarakat yang kurang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Membuang sampah ke sungai tanpamemikirkan dampak negatifnya. 

Setelah kegiatan konservasi mangrove selesai sambil menunggu makan siang, anak-anak bermain rakit yang terbuat dari pipa paralon. Mereka nampak gembira naik rakit pada sebuah tambak udang yang dikelola oleh Pokmaswas. Di tambak ini selain sebagai tempat konservasi juga menyediakan kuliner hasil tambak. Tersedia asem-asem udang dan bandeng, bandeng asap, masakan tersebut khas dari Bangil. Dilengkapi dengan sambal dan terong goreng. Rekomendasi bagi yang ingin kulineran sambil konservasi.

Semoga kegiatan hari ini bermanfaat bagi lingkungan dan merupakan pembelajaran bagi perserta didik SMPN 1 Beji. Mereka dapat memahami begitu pentingnya pelestarian lingkungan hidup. 









MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI

  Dok. Pribadi Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri,  tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk...