Kembali malam ini bersama bu
Helwiyah yang akan memandu pelatihan Belajar Menulis pada pertemuan yang ke17
dengan narasumber Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. Beliau terkenal dengan
sebutan Cak Inin akan memberikan materi Mengenal Penerbit Indie.
Untuk dapat mengenal narasumber lebih jauh dapat
diintip dari curiculum vitae pada link berikut https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html.
Mukminin yg terkenal dg nama panggilan dan
nama pena Cak Inin adalah alumnus Belajar Menulis bersama PGRI asuhan Om Jay
gelombang 8. Satu angkatan dengan Bu
Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing
Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan
masih banyak yang lain. Mereka adalah para narasumber hebat di kelas Belajara
Menulis bersama PGRI.
Belajar menulis nari nol pada usia
55 tahun ujar beliau, akan tetapi saya tidak yakin karena seorang pengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia tentunya sudah mempunyai bekal kepenulisan. Dari hasil
mengikuti pelatihan di kelas Belajar Menulis bersama PGRI asuhan Om Jay
narasumber menghasilkan buku resum berjudul “Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar”. Untuk melihat karya yang lain dari tulisan
Cak Inin bisa dilihat pada blog beliau, https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html.
Pada zaman melinial ini semua org
bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai,
guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak
serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik
fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu
kita tulis dan terbitkan buku menjadi yang
bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Untuk bisa terlatih menulis dan menjadi
pemulis diperlukan ketekunan dan perjuangan. Selain itu, dibutuhkan juga tekad dan motivasi yang kuat agar tidak
goyah saat menjalani proses menulis.
Berbicara tentang motivasi, narasumber
memberikan tips agar kita terus semangat
menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar
sukses dalam berkarya. Kata-kata Mutiara smg motivasi diri:
1.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya,
maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -
Ali bin Abi Thalib
2.
"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau
bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali.
Setidaknya
kata-kata mutiara diatas memacu semangat untuk menulis hingga menerbitkan buku.
Menurut narasumber ada tahapan dan cara dalam menerbitkan buku.
Tahapan Dan Cara Menerbitkan Buku yang Tepat
1.
Prawriting
·
Tahap
awal penulis mencari ide dengan peka terhadap sekitar (Pay attention)
·
Penulis
hrs kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
·
Penulis
banyak membaca buku
2.
Drafting
·
Penulis
mulai membuat Draf outline buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang
disukai (pasion): artikel, cerpen, puisi, novel dll.
3.
Revisi
·
Setelah
naskah kita lakukan revisi naskah (tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah
mana yang perlu dibuang, naskah mana yg
perlu ditambahkan)
4.
Editing/swasunting
·
Penulis
melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca,
kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit (PUEBBI).
5.
Publikasi
·
Jika
tulisan yang berupa
naskah buku sudah selesai maka memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.
Penerbit buku ada macam, pertama
penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti
uraian berikut ini :
1.
Jumlah Cetakan
# Penerbit mayor: mencetak bukunya
secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000
eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie : hanya mencetak buku
apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on
Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter,
Instagram, Youtube, WA grup dll.
2.
Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
# Penerbit mayor :
Naskah harus
melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja,
menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal
1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan
mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan
setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin
ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit indie :
Tidak menolak
naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak
melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak
menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan.
Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3.
Profesionalitas
# Penerbit mayor :
Penerbit mayor tentu saja
profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie :
Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di
penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli
memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan
murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa
menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang
bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami
jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet (
bookpapar).
4.
Waktu Penerbitan
# Penerbit mayor :
Pada umumnya
sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan.
Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada
juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit
besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku
bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang
ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh
distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie :
Tentu berbeda kami akan segera memproses
naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa
terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut
ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah
karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki
pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5.
Royalti
# Penerbit mayor :
kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya
dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan
penjualan buku.
# Penerbit indie :
umumnya
15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan
dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
# Penerbit mayor :
Biaya penerbitan
gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja
sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut
di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk
menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian
hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie :
Berbayar sesuai
dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku
yg diterbitkan tidak sama.
Salah satu
contoh penerbit Indie adalah Kamila Press milik narasumber.
Penerbitan
KAMILA PRESS LAMONGAN melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing,
Lay out, dan design cover
buku dengan harga terjangkau.
# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS
LAMONGAN:
1.
Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata
pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg
fotonya dan Sinopsis
2.
Ketik A5
ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2
cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke nomor
WA Cak Inin atau email gusmukminin@gmail.com.
Jangan lupa selain perbanyak ide untuk
bahan tulisan perbanyak uang untuk mencetak buku. Catat! Itu penting ya....😄😄😄
Mantab ayo terbitakan buku solo Anda
BalasHapusInsyaalloh pak
HapusHayoo...menerbitkan buku solo
BalasHapusterengah-engah ini hahaha
HapusRESUMENYA MANTAP. RAPIH DAN MANTAP, ,MOGA JADI BUKU
BalasHapusterima kasih pak Dail
Hapussepertinya menarik tulisan ibu di sini. terutama pada bagian penutup.
BalasHapusseperti kata Cak Inin malam ini berkaryalah untuk berbagi, jangan pikirkan dulu keuntungan.
Hehehe, makanya sedia duit untuk cetak entah laku atau tidak
HapusSemangat, sudah pertemuan ke-17, maju terus.
BalasHapusSemoga bisa selesai
HapusTinggal 13 kali lagi pak
BalasHapusðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜sayq bukan bapak
HapusKeren bu rapi resumnya, semangat
BalasHapusSemangat juga bu Nury
HapusMantap Ibu Nurin. Lengkap dan rapi
BalasHapusTerima kasih pak Kadek
HapusResume yang lengkap dan apik serta menarik.
BalasHapusTerima kasih
HapusLengkap dan rapi resumenya bu guru
BalasHapusTerima kasih Bu Widuri
HapusSemangat teman
BalasHapusSemoga kita bisa menerbitkan buku...
Sukses Bu, ditunggu buku solonya
BalasHapusSemoga
HapusSemangat dan semoga sukses hingga terbit buku solo
BalasHapusAamiin
BalasHapus