Terakhir ke Banyuwangi pada bulan November 2019, ketika mendampingi siswa pengurus OSIS berwisata ke pantai Boom dan Taman Nasional Baluran. Waktu itu setiap pergantian pengurus OSIS diadakan kegiatan piknik untuk melepas lelah setelah satu tahun kepengurusan. Temapat wisata yang dituju adalah Banyuwangi maka sekalian saya mampir ke rumah adik ipar. Di saat siswa-siswa dan teman guru berada di lokasi pantai Boom, saya dan suami singgah sebentar ke rumah adik. Kebetulan untuk konsumsi makan siang rombongan saya pesankan di adik ipar.
Guru Berbagi Literasi untuk Menginspirasi Negeri dan Membangun Generasi Literat
Minggu, 24 April 2022
BOOM MARINA & TNB
Senin, 18 April 2022
Penemuan Jasad Dokter Muda
Selama bulan ramadhan keluarga saya melaksanakan shalat tarawih ke masjid yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Berjarak sekitar sekitar 300 meter dari rumah saya. Kakak saya serta anak istrinya juga bersama-sama ke masjid dan berangkatnya selalu bersama ramai-ramai. Kebetulan beberapa lampu penerangan jalan dari tahun lalu mati terkena dampak kecelakaan. Sampai sekarang belum ada penanganan dari pihak terkait. Jadi kondisi jalan remang-remang terkena cahaya lampu mobil yang lewat.
Sehari sebelum penemuan jenasah saya dan kelurga masih lewat di tempat tersebut. Di pinggir jalan arah depan sebelum masuk lokasi ada warung penjual bebek goreng. Sehingga tempat tersebut agak ramai bila ada pengunjungnya. Namun lahan kosong yang berada di belakang warung tersebut tetap saja gelap tidak ada penerangan. Sehingga memungkinkan seseorang untuk berbuat kejahatan.
Esok harinya tepatnya hari Selasa, suami bercerita ada informasi dari grup warga kampung bila ada penemuan jasad seseorang di lahan kosong yang setiap hari kami lewati. Jasad tersebut ditemukan pertama kali oleh adik kelas saya sewaktu SD. Identifikasi sementara jasad tersebut berusia sekitar paruh baya dan sudah meninggal lebih kurang 2 hari yang lalu.
Berita itu cepat tersebar luas dan esok harinya saya mendapatkan informasi dari grup WhatsApp bahwa jasad tersebut adalah mahsiswa kedokteran aktif dari salah satu universitas ternama di Malang. Berasal dari Tulungagung anak dari seorang dokter terkenal. Mahasiswa tersebut bernama Bagus Prasetya Lazuardi, merupakan anak kedua dan satu-satunya anak laki-laki dari empat bersaudara. Mahasiswa tersebut hampir lulus dari kuliahnya. Bisa saya bayangkan bagaimana persaan kedua orang tua dan keluarganya.
Ketika saya membuka aplikasi Tik tok, ada salah satu media yang menayangkan pemberitaan mahasiswa tersebut. Saya ikut menulis di kolom komentar menegaskan bahwa lokasi penemuan jasad mahasiswa tersebut tidak jauh dari rumah dan setiap hari melewatinya saat ke masjid. Ada yang membalas komentar saya dan mengatakan jika tak lama lagi pasti akan merinding bila melewati tempat tersebut. Alhamdulillah saya tidak pernah merasa merinding setelah kejadian itu, biasa-biasa saja dan setiap hari juga masih melewati tempat tersebut menuju masjid.
Entah mengapa tidak seperti biasanya bila ada laka yang menyebabkan kematian di jalan raya dan kebetulan saya lewat kadang bulu kuduk seakan berdiri. Sementara di lokasi penemuan jasad mahasiswa tersebut tidak ada rasa takut, bahkan sebelum diketemukan saya dan keluarga tidak bau apa-apa padahal sudah sekitar 4 hari jasad tersebut nerada di situ.
Ketika sedang ngobrol dengan suami perihal peristiwa tersebut, saya sempat bertanya apakah ada bau menyengat saat melewati tempat itu. Ternyata suami saya sempat mencium bau menyengat saat pergi shalat subuh ke masjid. Tetapi dianggapnya bau kucing yang mati.
Setelah diketemukannya jenasah Bagus PL, suami saya setiap habis shalat isya dan subuh selalu membacakan surat Alfatihah ditujukan pada almarhum. Suami saya merasakan seolah almarhum Bagus tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas doanya. Suami saya sampai meneteskan air mata saat membacakan surat Alfatihah. Kasihan, pemuda tersebut sangat disayang ibunya dan pemuda tersebut seolah bilang ke suami bahwa dia kasihan dengan ibundanya.
Melihat komentar-komentar yang ada di media sosial Bagus PL adalah seorang yang baik hati, suka menolong. Banyak netizen yang memohon agar alamarhum untuk didoakan dan dibacakan surat Alfatihah, terutama warga sekitar lokasi penemuan jasad almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima dan segala dosanya mendapatkan ampunaanNya. Selamat jalan Bagus Prasetya Lazuardi, pemuda yang baik hati surga tempatmu.
#saya tulis artikel ini sambil meneteskan airmata, padahal saya tidak mengenalnya#
Kamis, 14 April 2022
Praktik Membuat Ekoenzim
Materi tanah dan keberlangsungan hidup pada kelas IX semester genap mempelajai tentang struktur tanah dan manfaatnya untuk kehidupan . Selain itu dipelajari juga tentang upaya untuk menjaga kelestarian tanah. Perkembangan teknologi yang sangat pesat mengarah pada suatu hasil yang serba instan. Dibidang pertanian diharapkan dapat menghasilkan produktivitas pertanian yang melimpah dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Berbagai upaya dilakukan oleh petani untuk mendapatkan hasil yang baik. Pupuk anorganik semakin berperan dalam hal ini dan dapat dipastikan dalam jangka waktu panjang kualitas dari tanah pertanian akan terdampak. Sudah saatnya untuk beralih kepupuk organik, dengan memanfaatkan sampah dapur untuk mengatasi kerusakan tanah akibat pemakaian pupuk anorganik yang terlalu lama.
Selain sebagai pupuk sampah dapur dapat digunakan sebagai ekoenzim. Nama ekoenzim mungkin masih awam di telinga kita meskipun sudah ditemukan cukup lama oleh seorang doktor dari negeri gajah. Ekoenzim ini dihasilkan dari proses fermentasi sampah dapur, gula merah, dan air. Prosesnya membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan lamanya. Manfaat dari ekoenzim tersebut sangat banyak antara lain dibidang pertanian dapat memperbaiki kondisi tanag yang gersang dan tandus.
Sesuai dengan yang dipelajari pada materi yaitu upaya menjaga kelestarian tanah, maka siswa diajarkan membuat ekoenzim. Percobaan membuat ekoenzim yang dilakukan oleh siswa SMPN 1 Beji dengan menggunakan bahan kulit buah jeruk, apel dan jeruk lemon.
Dengan perbandingan antara sampah dapur, gula merah, dan air sebanyak 3 : 1 : 10. Merkea menggunaka sampah sayur sebanyak 150 gr, gula merah 50 gr dan air sebanyak 500ml. Cara membuatnya kulit jaruk dipotong ukuran kecil, gula merah juga disisir halus kemudian semua bahan dimasukkan dalm toples dan tutup rapat, lalu didiamkan selama 3 bulan.
Setelah melakukan percobaan membuat ekoenzim di harapkan siswa dapat menerapkan dilingkungan rumah mereka. Selain mengurangi timbunan sampah dapur, didapatkan juga manfaat yang lain yaitu ekoenzim. Tidak hanya untuk menyuburkan tanah tetapi ekoenzim ini bisa juga berfungsi sebagai pembasmi hama tanaman dan pembersih lantai. Nah, manfaatnya ganda bukan? Silahkan untuk dicoba.
#Happy Writing
#70 tulisan(1)
Selasa, 05 April 2022
Telur Asin Rempah
Di dalam dunia pendidikan guru mempuyai peranan penting. Meskipun dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, akan tetapi peran seorang guru amatlah penting. Karena itu seorang guru harus dapat mengikuti perubahan tersebut. Untuk menjadi guru yang sekaligus merupakan pembimbing bagi siswa maka harus mempunyai karakteristik kreatif dan inovatif.
Pada mata pelajaran prakarya kelas IX semester genap, terdapat materi tentang pengolahan pangan setengah jadi dan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan menjadi makanan siap konsumsi. Di SMPN 1 Beji pengajar mata pelajaran prakarya mencoba untuk berinovasi dalam membuat produk telur asin dari campuran bumbu dapur selain garam sebagai bahan utamanya.
#Happy Writing
#70 tulisan (2)
CATATAN RAMADHAN 2022
MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI
Dok. Pribadi Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri, tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk...