TEKNIM PROMOSI BUKU
Malam ini moderator Bu Widya akan menemani narasumber
memandu pelatihan di kelas Belajar Menulis. Beliau adalah Bapak AKBAR ZAINUDIN,
MM. MJW. Seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training
& Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi
. Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Berikut curiculum
vitae dari narasumber.
Setelah buku Man Jadda Wajada, narasumber menulis 15 buku dari tahun 2010
sampai sekarang. Buku dari narasumber
tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku
panduan menulis dari A sampai Z. Narsum menyarankan untuk memiliki buku ini,
karena ada sekitar 150 alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota
IKAPI.
Selain itu, buku terbaru dari narasumber adalah The Power of Man Jadda
Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.Penjelasan tentang Strategi Pemasaran, terutama Promosi Buku, yang diambil dari buku UKTUB katya
narasumber: Panduan Menulis buku dalam 180 hari. Link buku dari narasumber klik di di sini. Link youtube
7 cara promosi buku agar jadi best seller di sini.
Penulis tidak hanya menulis saja tetapi juga harus bisa memasarkan buku
agar buku yang dibuat menjadi bermanfaat. Amat disayangkan bila buku yang sudah
kita tulis tidak banyak dibaca orang lain.
Sebelum menulis tentukan dulu untuk siapa buku yang akan ditulis,
anak-anak, remaja, atau dewasa. Jadi penulis harus tahu segmennya siapa,
kebutuhannya apa.
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa
disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga),
Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).
STRATEGI PRODUK.
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab
penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit
siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita.
Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan
nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA.
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung
jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan
Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku
biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah
dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah
bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi
tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah
melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku
lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa
program promosi yang bisa dilakukan.
Pertama,
Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula,
masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit
maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa
penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena
itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada
tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita
promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua,
Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah
buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita
menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan,
perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang
memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita
selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa
orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara
kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku
secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama
kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
Ketiga,
melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya
bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar
dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah
dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para
peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa
offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan
secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat,
membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita
sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita
tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas
guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice
Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas
bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat
dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli
buku.
Narasumber juga membangun banyak komunitas, ada
komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua
komunitas itu ada bukunya, karena narasumber membagikan materi-materi yang ada
di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi
ini mendapatkan manfaat. Lebih mudah membangun komunitas melalui grup WA. Sesekali
seminar melalui Zoom.
Kelima,
membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan
buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30
persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita
kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih
mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya
dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu,
berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita
menjual buku.
Keenam,
jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi
dan distribusi kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada.
Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku
kita, bisa ditemukan.
Ketujuh,
memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan
sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang
buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga
orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Namun jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing
apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari,
semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan
memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar
mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan
banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan
memudahkan kita dalam proses menjual buku. Sebagai seorang penulis, kita seharusnya
memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
Keterampilan Dalam Proses Penjualan Buku:
Pertama, keterampilan
berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada
acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon
pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting
(membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan
paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi
informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG,
Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti
itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Dengan demikian selain sebagai penulis kita juga harus mampu
mempromosikan buku yang sudah kita buat. Dengan tujuan agar buku kita menjadi
benar-benar bermanfaat untuk orang lain. Semakin banyak pembaca maka semakin
bermanfaat apa yang sudah kita tulis.