Resum ke13_ Gelombang 23_BM_Proofreading Sebelum
Menerbitkan Tulisan
Hari:
Senin , 14 Februari 2022
Moderator:
Muliadi
Narasumber:
Susanto, S.Pd
PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN
Membaca
flayer yang dibagikan sore tadi di grup WhatsApp Belajar Menulis ada yang sedikit
beda. Biasanya moderator diperankan oleh bunda-bunda cantik kali ini menghadirkan
bapak yang tidak cantik (hahaha...). Beliau bernama Muliadi berasal dari
Tolitoli provinsi Sulawesi Tengah, lulusan kelas BM gelombang 19. Malam ini
moderator akan mendampingi narasumber memandu acara sampai selesai.
Ungkapan
sederhana yang disadur dari Albert Einstein oleh moderator, ”Jika kamu tidak
dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya”. Ungkapan
tersebut, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana
sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan
hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak
disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah
kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena
kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis
naskah. Demikian yang disampaikan oleh moderator sebagi pembuka acara.
Proofreading, materi yang akan ditayangkan malam ini, istilah itu hal baru bagi saya dan baru membaca istilah tersebut hari ini. Penasaran dengan materi tersebut yang akan disajikan oleh Pak Susanto S.Pd sebagai narasumber. Beliau merupakan pengajar di sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatera Selatan. Mengikuti kelas BM gelombang 15. Di dunia kepenulisan dikenal dengan nama PakDsus, Pak D Antok, Pak Dsusanto, dan Pak D.
Narasumber
memulai materi dengan mengutip tulisan peserta resum materi pak Sudomo, BuNDY,
demikian saya memanggilnya, salah satu peserta di gelombang 23. Kalimat yang
disadur dari blog BuNDY adalah "Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi
berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici. Kemudian narasumber
meminta kepada para peserta untuk melakukan proofreading (uji-baca). Beberapa peserta
sudah mulai mengirimkan hasil tulisannya ke moderator. Salah satunya demikian, "Hmm...
Aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo,"
kata Cici. Ada perbedaan bukan, di kata “kata”, huruf k ditulismenggunakan
huruf kecil.
Tanda
elipsis/titik tiga(...) digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau kutipan ada bagian yang dihilangkan. Menurut PUEBI tanda elipsis didahului
dan diikuti dengan spasi. Mengapa kata "kata" ditulis dengan huruf
kecil? Hal ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Jadi,
dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud termasuk kesalahan
penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah,
hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan
Tahapan pembacaan ini berbeda dengan editing yang dilakukan oleh editor. Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum. Tentunya harus ada proofreader sebelum naskah diterbitkan, meskipun dari penulisnya sendiri. Proofreader harus obyektif dan berperan sebagai calon pembaca.
· Tugas seorang proofreader antara lain
1. Memperbaiki ejaan dan tanda baca
2. Memastikan tulisan bisa diterima logika atau masuk akal
3. Membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya
·
Pentingnya
melakukan proofreading
Yang sering terjadi pada penulis
yaitu rasa kekhawatiran akan hasil tulisan tidak sempurna sehinga disaat
menulis sekaligus memperbaiki sehingga tulisan tidak jadi-jadi, tulisan di blog
masih ada kesalahan ejaan atau struktur kalimat. Dengan demikian proofrading
ini sangatlah penting untuk dilakukan.
·
Hal
yang harus dilakukan oleh Proofreder antara lain:
1. Merevisi draf awal teks,
seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan,
menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
2. Merevisi penggunaan bahasa: kata,
frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
3. Memoles kalimat untuk memastikan
tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki
kalimat kalimat yang ambigu.
4. Berkaitan dengan ejaan dan kata
ü Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke
KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
ü Pemenggalan kata-kata yang
merujuk ke KBBI
ü Konsistensi nama dan ketentuannya
ü Perhatikan judul bab dan
penomorannya
Contoh flayer seperti di atas memudahkan kitauntuk kesalahan kepenulisan, jadi sebagai pengingat.
Cara mudah melakukan proofreading pada typo bisa melihat di tayangan YouTube berikut
Agar tulisan kita enak dibaca oleh pembaca maka upayakan untuk melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan. Jadi proofreading sangatlah penting. Juga jangan melakukan proofreading disaat menulis, selesaikan dulu tulisan lalu lakukan proofreading sebelum diterbitkan.
hayo say..bersama semangat tuk menulis k arah lebih baik..
BalasHapusSip, berangkat
HapusPenutupnya bagus dan kena. Artinya kita haruis selalu awas sehingga tugas kita menjadi baik dan benar.
BalasHapusIya nih pak, kadang ngantuk
HapusBapak yang tidak cantik hahahaha... Ikut tertawa saya bunnn... Keren resumenya. Yukkk kita semangat bersama-sama
BalasHapusBelum ketemu bapak cantik sih
HapusHihihi...
BalasHapusMantapppp, rentullll keren betul
BalasHapusHehehe
HapusMantap ...
BalasHapusTerimaima kasih
HapusWaoh... keren.
BalasHapusHalooo😄
HapusTerima kasih Ibu semoga kita bisa menjadi proofreader yang handal ya Bu salam sukses dan semangat berkarya
BalasHapusAamiin
HapusJika kita menerapkan proofeading sebelym posting, maka tulisan kita semakun sempurna
BalasHapusBetul Bun
HapusSemangat.......semoga kita bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir kelulusan....salam.literasi
BalasHapusSalam literasi juga Bun
BalasHapus