Rabu, 11 Mei 2022

PEMBUKAAN PELAKSANAAN PKP (2)

 Sambutan yang kedua oleh Dirjen GTK yaitu Bapak Iwan Syahrir. Beliau mengapresiasi Program Sekolah Penggerak yang berfokus pada pengembangan hasil nbelajar secara holistik. Dirjen GTK berharap kepada para kepala sekolah, tenaga pendidik dan pengawas sekolah dapat ,engikuti pelatihan secara maksimal dan dapat menjalankan tugas dengan baik.

Kemudian beliau mengajak membayangkan 30 tahun yang lalu, yaitu tahun 1992. Konsisi di taun tersebut sangat jauh berbeda dengan kondisi saat ini di tahun 2022. Pada 30 tahun yang lalu kita tidak dapat membayangkan kondisi saat ini. Kalau mengingat pda tahun1992 saya belum mempunyai telephon genggam, belum ada telephon pintar, tidak ada internet seperti saat ini. Dan kita juga tidak bisa membayangkan apabila alat komunikasi bisa secanggih saat ini. JaDibila melihat perkembangan teknologi yang pesat berarti kita mengawal pendidikan untuk jaman yang semakin berubah dan semakin distruktif.

Beberapa tahun yang lalu para ahli menyatakan 85% dari bidang pekerjaan ditahun 2030 belum ada pada saat itu. Dengan kata lain bagaimana kita bisa mengawal untuk 30 tahun ke depan. Hal ini menjadi tantangan pagi para pendidik untuk menghantarkan para peserta didik menghadapi tantangan tersebut. Pendidikan yang seperti apa yang harus diterapkan untuk menghantarkan peserta didik menghadapai zaman yang semakin distruktif.Merdeka Belajar adalah jawaban dari semua itu. Inspirasi dari Merdeka Belajar adalah konsep fundamental dari Ki Hajar Dewantara, yaitu:

1.       Ing ngarso sung tuladha, yang artinya guru atau pendidik sebagai tauladan bagi siswa dan masyarakat sekitar.

2.       Ing madya mangun karsa, artinya sebagai pendidik harus dapat membangkitkan dan menguatkan semangat belajar atau memberikan motivasi.

3.       Tut wuri handayani, yang berarti di belakang dapat mewujudkan insan-insan yang mandiri ata merdeka.

Tujuan utama dari Merdeka Belajar adalah murid/siswa. Tumbuh kembang siswa harus dijaga secara holistik, dalam bahasa Ki Hajar adalah budipekerti. Budipekerti terdiri dari cipta, rasa, karsa, dan raga. Bagaimana kita melakukan pendidikan yang holistik yaitu dengan mengolah rasa artinya menajamkan pikiran, olah rasa dengan maksud menghaluskan perasaan, olah karsa yaitu menguatkan kemauan, dan olah raga untuk meyehatkan jasmani.

Dalam melaksanakan pedidikan holistik pada jaman yang semakin berubah ini pemerintah telah mengganti UN dengan AN. Pada Ujian Nasianal difokuskan pada konten bahasa, ilmu pengetahuan alam, matematika, pada Asesmen Nasioanal difokuskan pada literasi, numerasi dan karakter yang merupakan pondasi yang ada di lintas mata pelajaran. Ketika konten semakin usang karena adanya perubahan zaman yang semakin cepat maka dengan keterampilan akan mengolah informasi dan karakter yang bagus, anak-anak akan  menjadi sangat mudah untuk menghadapi perubahan zaman.

Sementara itu tujuan dari profil SDM masa depan dan profil pelajar Pancasila diharapkan memiliki karakter yang bagus, menjadi pembelajar sepanjang hayat, berkompetensi global, dan memiliki kepribadian Indonesia yang tidak lain adalah Pancasila.  Profil pelajar Pancasila bila dijabarkan terdapat 6 elemen, antara lain; Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Kreatif, Bergotong royong, Kebhinekaan Global, Bernalar Kritis, dan Mandiri.

Dalam merdeka belajar sekolah merupakan unit utama dalam melakukan inovasi. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam melaksanakan inovasi untuk menghasilkan terobosan-terobosan dalam memperbaiki pembelajaran. Dengan demikian diperlukan keberanian untuk berinovasi serta berani mengambil resiko dan berani untuk gagal. Sehingga pada akhirnya dapat menemukan progres yang baik untuk menuju hasil yang diinginkan.

Visi sekolah dari sekolah yang diharapkan ada 4, yaitu:

1.       Filosofi utama sekolah harus berpihak pada murid/siswa

2.       Lingkungan sekolah haruslah aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan

3.       Budaya sekolah senang belajar dan berbagi

4.       Kinerja sekolah semakin baik dari waktu kewaktu

Visi sekolah tersebut dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah program sekolah penggerak. Sekolah Penggerak fokusnya kepada siswa/murid dan harus menghasilkan hasil belajar yang  holistik dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Dalam merdeka belajar perubahan utama dalam belajar  adalah swadaya masyarakatnya(SDM). Oleh karena itu proses seleksi dari sekolah penggerak adalah SDM dari para pemimpin sekolah. Program sekolah penggerak diharapkan dapat mengakselerasi dimanapun level sekolah itu dengan SDM yang baik, dalam jangka waktu 2 sampai 3 tahun manghasilkan penngkatan hasil belajar siswanya. Program ini dilakukan dengan lima intervensi, pendampingan konsultatif dan asimetris. Tidak semua cara mendampingi sekolah itu sama, karena tiap sekolah memiliki ekosistem yang berbeda. Dengan menggunakan kurikulum merdeka, dengan menggunakan platform merdeka mengajar, dan juga dengan perencanaan berbasis data.

Semoga dengan terwujudnya program ini sehingga dapat menghasilkan ekosistem sekolah yang diharapkan, menghasilkan manfaat, menghasilkan peningkatan mutu pendidikan selama 3 tahun ajaran. Diharapkan pula sekolah penggerak tersebut dapat berbagi kesekolah-sekolah di sekitanya. ESensi dari sekolah penggerak itu adalah gotong royong, sehingga apabila sekolah terjadi peningkatan maka tidak bisa sendirian sehingga harus mengajak sekolah di sekitarnya untuk menjadi lebih bagus juga.

Para guru dan orang tua dituntut untuk dapat bergerak di ruang nyaman dengan ketidaknyamanan. Mengapa demikian, karena kita dituntut untuk dapat berubah. Apabila kita ingin menghasilkan generasi baru dan pembaharu, maka kita juga dituntut terus belajar untuk bisa menyikapi perubahan tersebut dengan bijak. Dirjen GTK berharap agar kita terus belajar sepanjang hayat dan berbagi, saling membantu dan saling menguatkan. Beliau jga mengingatkan bahwa pelatihan ini dilakukan secara daring sehingga banyak dinamikanya dan tentunya belajar akan semakin cepat. Akan tetapi pada saat yang bersamaan tentunya ada tantangan, misalkan tidak ada sinyal, semangat semakin menurun dan sebagainya, oleh karena itu harus saling membantu dan saling menguatkan.

Dirjen GTK juga yakin guru-guru Indonesia selama pandemi bisa berubah dan bisa memanfaatkan sekecil apapun kondisi yang ada bisa bergerak dan bisa berubah. Dengan semangat gotong royong sehingga bisa mencapai tujuan bersama. Harapan beliau kita terus menjada komitmen untuk  berkolaborasi, bergotong royong menciptakan dan  menguatkan pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan murid-murid kita diberbagai kelas di seluruh Indonesia. Harapan tersebut bisa terlaksana jika semua peserta pelatihan dapat mengikutikegiatan dengan sebaik-baiknya. Belajar itu tidak linier  dan tidak innstan, akan tetapi bisa berulang-ulang dengan cara yang berbeda karena belajar merupakan proses.

 Semoga kita bisa memaksimalkan pengalaman belajar di pelatihan ini, sesi motivasi dan dari pengalaman yang di dapat menjadi praktik baik. Dapat mengimplementasikan serta menjadi  inspirasi pemangku kepentingan di daerah masing-masing. Kemudian Dirjen GTK berharap pada para pengawas untuk dapat bertransformasi menjadi pemberdaya dan penggerak bagi ekosistem sekolah. Saat ini filososfi pengawas berbeda dengan sebelumnya. Pengawas dalam filosofi Merdeka Belajar adalah teman bagi para guru, menjadi konsultan dan mendampingi para guru. Diharapkan juga pengawas melakukan  fasilitasi dan coaching kepada komite pembelajaran khususnya kepala sekolah. Mendorong tumbuhnya komunitas praktisi yang senang dan haus akan belajar dan berbagi praktik baik agar pembelajaran lebih baik lagi.

Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para fasilitator yang memiliki daya juang untuk mendampingi sekolah penggerak. Diharapkan fasilitatordi sekolah penggerak juga menjadi teman belajar bagi kepala sekolah, guru, tenaga kenpendidikan di satuan pendidikan, mendorong kolaborasi, mengembangkan kompetensi, mengembangkan komunitas praktisi dan melakukan monitoring perkembangan dan kemajuan dari semua pemangku kepentingan yang ada.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga dari Dirjen GTK juga disampaikan untuk semua guru yang telah meluangkan waktu bahkan bagian dari hidupnya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk anak bangsa.  Kemudian secara resmi Dirjen GTK membuka pelatihan PKP dengan ucapan Basmalah.


#Happy Writing

# 70 tulisan (15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA MANDIRI

  Dok. Pribadi Setelah gagal tahun lalu dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri,  tidaklah menyurutkan semangat SMPN 1 Beji untuk...