Sambutan yang kedua oleh Dirjen GTK yaitu Bapak Iwan Syahrir. Beliau mengapresiasi Program Sekolah Penggerak yang berfokus pada pengembangan hasil nbelajar secara holistik. Dirjen GTK berharap kepada para kepala sekolah, tenaga pendidik dan pengawas sekolah dapat ,engikuti pelatihan secara maksimal dan dapat menjalankan tugas dengan baik.
Kemudian beliau mengajak
membayangkan 30 tahun yang lalu, yaitu tahun 1992. Konsisi di taun tersebut
sangat jauh berbeda dengan kondisi saat ini di tahun 2022. Pada 30 tahun yang
lalu kita tidak dapat membayangkan kondisi saat ini. Kalau mengingat pda
tahun1992 saya belum mempunyai telephon genggam, belum ada telephon pintar,
tidak ada internet seperti saat ini. Dan kita juga tidak bisa membayangkan apabila
alat komunikasi bisa secanggih saat ini. JaDibila melihat perkembangan
teknologi yang pesat berarti kita mengawal pendidikan untuk jaman yang semakin
berubah dan semakin distruktif.
Beberapa tahun yang lalu para ahli
menyatakan 85% dari bidang pekerjaan ditahun 2030 belum ada pada saat itu.
Dengan kata lain bagaimana kita bisa mengawal untuk 30 tahun ke depan. Hal ini
menjadi tantangan pagi para pendidik untuk menghantarkan para peserta didik
menghadapi tantangan tersebut. Pendidikan yang seperti apa yang harus
diterapkan untuk menghantarkan peserta didik menghadapai zaman yang semakin
distruktif.Merdeka Belajar adalah jawaban dari semua itu. Inspirasi dari Merdeka
Belajar adalah konsep fundamental dari Ki Hajar Dewantara, yaitu:
1.
Ing ngarso sung tuladha, yang artinya guru atau
pendidik sebagai tauladan bagi siswa dan masyarakat sekitar.
2.
Ing madya mangun karsa, artinya sebagai pendidik
harus dapat membangkitkan dan menguatkan semangat belajar atau memberikan
motivasi.
3.
Tut wuri handayani, yang berarti di belakang
dapat mewujudkan insan-insan yang mandiri ata merdeka.
Tujuan utama dari Merdeka Belajar
adalah murid/siswa. Tumbuh kembang siswa harus dijaga secara holistik, dalam
bahasa Ki Hajar adalah budipekerti. Budipekerti terdiri dari cipta, rasa,
karsa, dan raga. Bagaimana kita melakukan pendidikan yang holistik yaitu dengan
mengolah rasa artinya menajamkan pikiran, olah rasa dengan maksud menghaluskan
perasaan, olah karsa yaitu menguatkan kemauan, dan olah raga untuk meyehatkan
jasmani.
Dalam melaksanakan pedidikan
holistik pada jaman yang semakin berubah ini pemerintah telah mengganti UN
dengan AN. Pada Ujian Nasianal difokuskan pada konten bahasa, ilmu pengetahuan
alam, matematika, pada Asesmen Nasioanal difokuskan pada literasi, numerasi dan
karakter yang merupakan pondasi yang ada di lintas mata pelajaran. Ketika
konten semakin usang karena adanya perubahan zaman yang semakin cepat maka
dengan keterampilan akan mengolah informasi dan karakter yang bagus, anak-anak
akan menjadi sangat mudah untuk menghadapi
perubahan zaman.
Sementara itu tujuan dari profil
SDM masa depan dan profil pelajar Pancasila diharapkan memiliki karakter yang
bagus, menjadi pembelajar sepanjang hayat, berkompetensi global, dan memiliki
kepribadian Indonesia yang tidak lain adalah Pancasila. Profil pelajar Pancasila bila dijabarkan
terdapat 6 elemen, antara lain; Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, Kreatif, Bergotong royong, Kebhinekaan Global, Bernalar
Kritis, dan Mandiri.
Dalam merdeka belajar sekolah merupakan
unit utama dalam melakukan inovasi. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam
melaksanakan inovasi untuk menghasilkan terobosan-terobosan dalam memperbaiki
pembelajaran. Dengan demikian diperlukan keberanian untuk berinovasi serta
berani mengambil resiko dan berani untuk gagal. Sehingga pada akhirnya dapat
menemukan progres yang baik untuk menuju hasil yang diinginkan.
Visi sekolah dari sekolah yang
diharapkan ada 4, yaitu:
1.
Filosofi utama sekolah harus berpihak pada
murid/siswa
2.
Lingkungan sekolah haruslah aman, nyaman,
inklusif dan menyenangkan
3.
Budaya sekolah senang belajar dan berbagi
4.
Kinerja sekolah semakin baik dari waktu kewaktu
Visi sekolah tersebut dapat dicapai
dengan berbagai cara, salah satunya adalah program sekolah penggerak. Sekolah Penggerak
fokusnya kepada siswa/murid dan harus menghasilkan hasil belajar yang holistik dalam mewujudkan profil pelajar
Pancasila. Dalam merdeka belajar perubahan utama dalam belajar adalah swadaya masyarakatnya(SDM). Oleh
karena itu proses seleksi dari sekolah penggerak adalah SDM dari para pemimpin
sekolah. Program sekolah penggerak diharapkan dapat mengakselerasi dimanapun
level sekolah itu dengan SDM yang baik, dalam jangka waktu 2 sampai 3 tahun
manghasilkan penngkatan hasil belajar siswanya. Program ini dilakukan dengan
lima intervensi, pendampingan konsultatif dan asimetris. Tidak semua cara
mendampingi sekolah itu sama, karena tiap sekolah memiliki ekosistem yang
berbeda. Dengan menggunakan kurikulum merdeka, dengan menggunakan platform
merdeka mengajar, dan juga dengan perencanaan berbasis data.
Semoga dengan terwujudnya program
ini sehingga dapat menghasilkan ekosistem sekolah yang diharapkan, menghasilkan
manfaat, menghasilkan peningkatan mutu pendidikan selama 3 tahun ajaran.
Diharapkan pula sekolah penggerak tersebut dapat berbagi kesekolah-sekolah di
sekitanya. ESensi dari sekolah penggerak itu adalah gotong royong, sehingga
apabila sekolah terjadi peningkatan maka tidak bisa sendirian sehingga harus
mengajak sekolah di sekitarnya untuk menjadi lebih bagus juga.
Para guru dan orang tua dituntut
untuk dapat bergerak di ruang nyaman dengan ketidaknyamanan. Mengapa demikian,
karena kita dituntut untuk dapat berubah. Apabila kita ingin menghasilkan
generasi baru dan pembaharu, maka kita juga dituntut terus belajar untuk bisa
menyikapi perubahan tersebut dengan bijak. Dirjen GTK berharap agar kita terus
belajar sepanjang hayat dan berbagi, saling membantu dan saling menguatkan.
Beliau jga mengingatkan bahwa pelatihan ini dilakukan secara daring sehingga
banyak dinamikanya dan tentunya belajar akan semakin cepat. Akan tetapi pada
saat yang bersamaan tentunya ada tantangan, misalkan tidak ada sinyal, semangat
semakin menurun dan sebagainya, oleh karena itu harus saling membantu dan
saling menguatkan.
Dirjen GTK juga yakin guru-guru
Indonesia selama pandemi bisa berubah dan bisa memanfaatkan sekecil apapun
kondisi yang ada bisa bergerak dan bisa berubah. Dengan semangat gotong royong
sehingga bisa mencapai tujuan bersama. Harapan beliau kita terus menjada
komitmen untuk berkolaborasi, bergotong
royong menciptakan dan menguatkan
pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan murid-murid kita diberbagai kelas di
seluruh Indonesia. Harapan tersebut bisa terlaksana jika semua peserta
pelatihan dapat mengikutikegiatan dengan sebaik-baiknya. Belajar itu tidak
linier dan tidak innstan, akan tetapi
bisa berulang-ulang dengan cara yang berbeda karena belajar merupakan proses.
Semoga kita bisa memaksimalkan pengalaman
belajar di pelatihan ini, sesi motivasi dan dari pengalaman yang di dapat
menjadi praktik baik. Dapat mengimplementasikan serta menjadi inspirasi pemangku kepentingan di daerah
masing-masing. Kemudian Dirjen GTK berharap pada para pengawas untuk dapat
bertransformasi menjadi pemberdaya dan penggerak bagi ekosistem sekolah. Saat ini
filososfi pengawas berbeda dengan sebelumnya. Pengawas dalam filosofi Merdeka
Belajar adalah teman bagi para guru, menjadi konsultan dan mendampingi para
guru. Diharapkan juga pengawas melakukan fasilitasi dan coaching kepada komite pembelajaran khususnya kepala sekolah.
Mendorong tumbuhnya komunitas praktisi yang senang dan haus akan belajar dan
berbagi praktik baik agar pembelajaran lebih baik lagi.
Ucapan terima kasih dan apresiasi
setinggi-tingginya kepada para fasilitator yang memiliki daya juang untuk
mendampingi sekolah penggerak. Diharapkan fasilitatordi sekolah penggerak juga
menjadi teman belajar bagi kepala sekolah, guru, tenaga kenpendidikan di satuan
pendidikan, mendorong kolaborasi, mengembangkan kompetensi, mengembangkan
komunitas praktisi dan melakukan monitoring perkembangan dan kemajuan dari
semua pemangku kepentingan yang ada.
Ucapan terima kasih yang tak
terhingga dari Dirjen GTK juga disampaikan untuk semua guru yang telah
meluangkan waktu bahkan bagian dari hidupnya untuk mewujudkan pendidikan yang
berkualitas untuk anak bangsa. Kemudian
secara resmi Dirjen GTK membuka pelatihan PKP dengan ucapan Basmalah.
#Happy Writing
# 70 tulisan (15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar