Resum ke5_ Gelombang 23_BM_Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Rabu,
26 Januari 2022
Pemateri
: Aam Nurhasanah, S.Pd
Moderator:
Dail Ma’ruf
Materi:
Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Malam ini adalah hari kelima di kelas
Belajar Menulis dengan narasumber seorang penulis yang penuh dengan prestasi,
ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Melahirkan 41
buku antologi dan di antarannya ada 4 buku solo. Selain itu juga sebagai
narasumber Guru Moderator Literasi Digital (GMLD). Beliau lulusan kelas Belajar
Menulis angkatan 8 di tahun 2020.
Berawal dari kegagalan di angkatan 8 yang tidak berhasil lulus karena tidak fokus di kelas Belajar Menulis sehingga tidak dapat menulis buku solo. Beliau jauh tertinggal oleh teman-teman seangkatan. Nyaris putus asa dengan kegagalannya kemudian beliau kembali bergabung di kelas Belajar Menulis angkatan 12. Dari sinilah buku antologi pertama berawal. Buku antologi dengan judul “Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng”, ditulis bersama 42 penulis lainnya. Sesuai dengan semangat yang membara pada diri Bu Aam untuk kembali berada di kelas menulis angkatan 12. Disusul dengan melahirkan buku solo perdana di angkatan 12 dengan judul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat”.
Bu Aam merupakan pelopor kurator naskah
alumni kelas menulis Om Jay, dan masih segudang prestasi yang lainnya. Yang begitu
mengesankan saya adalah novel karya siswa beliau yang naskahnya ditulis hanya
melalui whatsapp. Posisi yang jauh di Saudi Arabia menyebabkan gawai adalah
satu-satunya yang digunakan untuk komunikasi untuk mencurahkan isi hatinya. Sehingga
lahirlah naskah sebuah novel “Seindah Takdir Cinta” dengan tebal 300 halaman. Hebat
sekali, curahan hati diedit bisa menjadi suatu naskah novel.
Ibu Aam Nurhasanah adalah penulis produktif dilihat dari karyanya yang selalu hadir di setiap momen. Kepiawaian beliau dalam tulis menulis dibarengi dengan banyak membaca dan mencari refensi agar dapat melahirkan karya tulis yang berkualitas. Begitu jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan. Dengan Menulis beliau dapat meningkatka prestasinya dari menulis antologi sampai menjadi editor.
Memulai menulis bisa dari hal yang mudah, yang sering kita jumpai, atau yang sedang kita rasakan. Hal ini sejalan dengan materi Om Jay beberapa hari yang lalu tentang menemukan ide. Bermula dari adanya ide, menuangkannya dalam tulisan sederhana atau 3 alinea. Diawali dengan pendahuluan atau pembuka, isi dan penutup. Selanjutnya berlatih menulis antologi, nah yang ini pun sudah mulai saya praktekkan.
Pelajaran yang dapat diambil dari materi
Bu Aam, bahwa kita harus mempunyai semangat yang kuat. Prestasi tidak dapat diraih dengan tiba-tiba,
perlu perjuangan. Berlatih dan terus berlatih untuk mendapatkan impian setinggi
langit. Bermulailah dari menulis antologi agar dapaf melahirkan buku solo. Jika
ingin mengenal dunia maka membacalah, dan jika ingin dikenal dunia maka
menulislah. Mari kita gairahkan semangat menulis agar bisa mewujudkan mimpi
seperti yang dialami Bu Aam Nurhasanah.
Closing Statment: Rajin Menulis Hingga Karyamu Menjadi Manis
Wao...keren
BalasHapusterima kasih, ini tadi agak trobel, sambil masak hehe
HapusSambil masak, karya nyata rumah tangga dan sambil menyimak karya nyata dalam tulisan di blog...keren bu Nurin
BalasHapusTerima kasih bu Dwi, persiapan untuk besok pagi hehehe
HapusMantap ibu
BalasHapusMari mantap bersama
Hapusterus di asah bu... blognya sudah bagus...
BalasHapusMasih belum bisa seperti punya yg lain pak
HapusMantap dan sejuk bu
BalasHapusKayak di puncak ya sejuk hehehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAdem blognya, seadem tulisannya. Cek lagi sebelum posting untuk menghindari salah ketik ya. Semangat!
BalasHapusNah ini bu yang kadang takut untuk lihat kembali, suka hapus - hapus, insyallah akan saya perbaiki, terimakasih
HapusLuar biasa...mantaaaf. Salam literas
BalasHapusSalam juga
HapusSelamat.. selalu semangat ..
BalasHapusAyo bu Lely semangat bersama
Hapus